Kunci Berhasil Budidaya Rumput Maritim Dari Nol Sampai Panen
Budidaya rumput maritim merupakan salah satu budidaya perairan yang sangat prospektif. Hal ini dibuktikan dengan tingkat ekspor rumput laut ke luar negeri yang selalu tinggi mengenang Indonesia ialah negara yang mempunyai perairan laut yang luas. Budidaya rumput maritim mungkin terdengar sulit dilaksanakan, akan namun pada kenyataannya cukup mudah.
Rumput bahari sendiri menjadi materi utama untuk makanan, serta kosmetik. Rumput bahari juga memiliki kandungan nutrisi yang bagus bagi kesehatan, sehingga jumlah undangan rumput laut senantiasa tinggi. Adanya budidaya rumput bahari juga dapat menawarkan lapangan pekerjaan bagi siapapun, tidak pandang gender maupun usia. Bahkan keuntungan dalam setiap musimnya bisa meraih miliaran rupiah. Tertarik melaksanakan budidaya rumput laut? Ketahui kunci berhasil dan panduannya di bawah ini.
Panduan serta Kunci Sukses Budidaya Rumput Laut bagi Pemula
Selayaknya bertani di dataran, budidaya rumput laut juga harus mengamati syarat tumbuhnya. Hal ini semoga pembudidaya tidak rugi akibat gagal panen. Bahkan sebelum melakukan budidaya, ada namanya uji penanaman untuk mengetahui apakah lokasi budidaya sudah ideal untuk bertani rumput laut.
Baca Juga: Rahasia Cara Merawat Bulu Kucing Dijamin Anti Rontok
Budidaya rumput bahari sangat disarankan bagi mereka yang tinggal di akrab maritim. Paling banyak rumput bahari dibudidayakan di Jawa Barat, Sumatera dan Bali. Tapi bukan mempunyai arti budidaya rumput maritim dilaksanakan di tengah maritim dengan ombak besar, melainkan justru di tambak akrab bahari dengan perairan hening.
1. Memilih Lokasi Budidaya yang Tepat

Adapun syarat tumbuh budidaya rumput maritim tidak lain yaitu penyeleksian lokasinya. Lokasi yang dipilih akan berperan penting bagi keberhasilan budidaya rumput maritim. Lokasi ideal untuk budidaya ialah di perairan yang hening, bisa di pantai yang kondisinya kondusif dari serangan ombak besar dan tornado.
Untuk lebih spesifik lagi, lokasi yang dipilih sebaiknya memiliki kedalaman yang tidak kurang dari 70 cm ketika air surut, serta tidak lebih dari 200 cm dikala air pasang. Sebaiknya lokasi budidaya juga memiliki sediaan rumput yang alami. Memiliki dasar perairan substrat, serta perairannya subur.
Pastikan lokasi yang diseleksi sudah sempurna untuk dilakukan budidaya. Caranya ialah dengan melaksanakan uji penanaman, untuk memastikan secara langsung bahwa lokasi tersebut aman dan tepat. Pembudidaya mampu melaksanakan uji coba penanaman dengan 2 sistem, ialah jaring atau tali.
Gunakan materi monofilament untuk jaring yang digunakan. Untuk sistem jaring, jaring yang digunakan berbahan monofilamen. Buatlah jaring dengan ukuran 5 x 2,5 meter. Kemudian ikatkan jaring tersebut pada tiang. Sedangkan jika menggunakan metode tali, ukuran talinya sekitar 10 sampai 12 m yang diikatkan pada tiang pancang.
2. Pemilihan Bibit Rumput Laut
Langkah selanjutnya adalah untuk memilih bibit rumput maritim. Bibit rumput laut tidak mampu diseleksi asal pilih. Supaya budidaya menciptakan panen yang memberi laba besar, maka bibitnya harus bermutu unggul. Bibit rumput bahari unggul harus berasal dari lokasi perairan eksklusif. Biasanya berumur sekitar 25-35 hari. Dari fisiknya, bibit rumput maritim unggul mempunyai warna yang lebih cerah, rimbun, mempunyai banyak cabang, tidak mengelupas, serta tidak mempunyai bercak sama sekali di bab batangnya. Untuk mutu bibit terbaik, pembudidaya mampu memperolehnya dari pembibitan rumput bahari yang telah terpercaya.
Untuk pengumpulan benih dilakukan dengan setidaknya 3 tata cara, ialah dengan dikeringkan di bawah sinar matahari, penyebaran spontan, serta direndam dalam air maritim selama 25 menit dengan fokus 1,030 g/cm³.
3. Pemilihan Metode Budidaya Rumput Laut

Setelah lokasi budidaya dan bibit sudah benar dan sempurna, budidaya mampu pribadi dilakukan. Terdapat tiga sistem yang mampu dipilih untuk budidaya rumput bahari. Yang pertama yakni sistem lepas dasar, metode dasar, dan yang terakhir yaitu apung.
a. Metode Dasar
Pada tata cara ini, benih rumput laut bisa diikat, lalu disebarkan ke dasar perairan. Atau benih yang telah diikat tersebut ditebarkan di sekitaran kerikil karang.
b. Metode Lepas Dasar
Lepas dasar sendiri masih terbagi atas beberapa sistem. Pertama adalah jaring lepas, jaring lepas tabung, dan tunggal lepas. Pada sistem ini benih diikat pada rentangan tali nilon.
c. Metode Apung
Metode berikutnya bernama tata cara apung. Di mana terbagi menjadi 2, adalah jaring apung dan tali apung. Pada tata cara ini pembudidaya tidak memakai tiang pancang, melainkan dengan pelampung.
4. Penanaman Bibit Rumput Laut
Setelah memilih tata cara tanam, pembudidaya kemudian mulai untuk menanam bibit rumput laut. Bibit sebaiknya diangkut dari habitat aslinya dalam kondisi terendam air, semisal memuat bibit rumput maritim dengan kotak styrofoam. Bibit yang telah dikumpulkan kemudian disusun secara berlapis dan berselang antara pangkal dan ujung talus. Di antara lapisan benih rumput bahari itu, tambahkan lapisan berupa kain yang telah dibasahi dengan air laut. Bibit jangan hingga terkena hujan sebab dapat menjadikan pertumbuhannya yang telat.
Cara melakukan penanaman bibit rumput maritim ialah dengan mengikat bibit pada tali penggantung. Tali tersebut kemudian dipanjangkan, kemudian diposisikan 30 cm di dasar perairan. Berikan jarak rentangan tali sekitar 20 sampai 30 cm.
Baca Juga: Rahasia Sukses Budidaya Ikan Black Ghost Bagi Pemula
5. Pemeliharaan dan Perawatan

Setelah penanaman, langkah berikutnya adalah pemeliharaan dan perawatan. Untuk budidaya rumput bahari, pembudidaya mesti rajin setiap hari mengevaluasi keadaan bibit. Terutama dari hama yang dapat mengganggu perkembangan bibit rumput maritim. Biasanya hama yang menyerang ialah bulu babi, ikan herbivora, teripang, larva bulu babi, dan ikan baronang. Tanaman hama yang timbul di sekeliling rumput maritim juga harus dibasmi secepatnya. Jangan lupa perhatikan kebersihan di lokasi budidaya. Khususnya pada tali penggantung, harus higienis dari sampah serta tanaman liar. Cek apakah tali penggantung masih berpengaruh atau telah rentan. Apabila sudah rentan dan cukup mengkhawatirkan, segera ganti tali dengan yang gres. Pastikan bibit rumput laut menerima penyinaran yang cukup dari matahari. Cek juga kondisi rumput maritim jika kemungkinan terjangkit penyakit.
6. Panen Rumput Laut
Waktu panen rumput laut dibagi dalam 2 tujuan. Apabila tujuan budidaya rumput maritim yaitu untuk pembibitan, maka rumput laut sudah mampu dipanen dikala berusia 25-35 hari. Namun bila panennya bertujuan untuk bisnis, maka idealnya dipanen ketika berusia 45 hari.
Pembudidaya cukup dengan mengangkat seluruh rumput laut sekaligus tali penggantungnya. Kemudian hasil panen dijemur sampai kering di bawah sinar matahari. Cara menjemurnya tidak dengan diletakkan di atas pasir, melainkan dengan digantung di kayu. Biasanya waktu yang diharapkan untuk menjemur hasil panen rumput maritim cukup selama maksimal 4 hari saja, dalam catatan cuacanya juga sedang cerah tidak hujan.
Tambak juga mampu menjadi opsi lokasi yang pas untuk kawasan budidaya rumput maritim. Tambak yang dipakai harus menyanggupi syarat yakni mempunyai kadar salinitas 15 hingga 30 ppt. Lokasi tambak yang ideal yakni berjarak 300 sampai 1000 meter dari maritim. Tambak harus diolah dan dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Kemudian bibit rumput laut ditebar dan diberi perawatan sampai rumput bahari siap dipanen.
Demikian informasi tentang kunci sukses budidaya rumput laut bagi pemula dari nol sampai berhasil panen. Semoga dengan info ini, bisa menjadi wangsit budidaya flora yang menjanjikan untuk dikerjakan. Selamat mencoba!
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar