Klarifikasi Cara Budidaya Ikan Bawal Dan Perlengkapan Penunjang
Budidaya ikan bawal bertujuan untuk menawarkan ikan konsumsi bagi masyarakat. Ikan bawal ini memiliki keutamaan yang membuatnya menawan untuk dibudidayakan bagi para pelaku bisnis ikan konsumsi. Sebagai ikan konsumsi, ikan bawal memiliki daging yang cukup yummy bahkan disebut nyaris mirip rasa daging ikan gurame. Sedangkan bagi pembudidaya, ikan ini tidak begitu sukar dibudidayakan alasannya adalah mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi kepada kondisi limnologis yang kurang baik.
Keistimewaan ikan bawal yang lain yakni dapat berkembang dengan cepat, ialah hewan omnivora yang dapat memakan segala jenis kuliner meskipun lebih condong makan dedaunan, dan nafsu makannya cukup tinggi.
Peralatan Pendukung Budidaya Ikan Bawal
Sebagai salah satu budidaya ikan tawar yang sedang banyak dijalankan, mengingat tingkat permintaan juga tinggi, rupanya modal permulaan untuk budidaya ikan bawal terbilang cukup terjangkau, yakni dengan modal sebesar 2 juta rupiah saja. Itu sudah tergolong banyak hal pokok mirip akuisisi lahan, pengerjaan bak pembesaran, ongkos untuk beli benih, serta pengadaan perlengkapan. Untuk peralatan penunjang yang dibutuhkan diantaranya yaitu bak, plastik, wadah ikan untuk proses panen, dan juga timbangan untuk menimbang bobot ikan bawal sebelum dijual.
Baca Juga : Cara Memelihara Ikan Discus di Aquascape dengan Mudah
Cara Budidaya Ikan Bawal
Ketahui terlebih dulu tahapan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan budidaya ikan bawal. Untuk tahapannya berisikan 5 langkah. Diantaranya yakni proses persiapan kolam, penyeleksian bibit, penebaran bibit ke bak, pemeliharaan dan panen.
1. Persiapan Tempat Hidup untuk Ikan Bawal
Pada tahap pertama pembudidaya harus merencanakan kawasan hidup ikan bawal yang berupa bak. Kolam yang digunakan dapat berupa bak tanah, bak terpal maupun bak tembok. Meski begitu lebih disarankan untuk memakai bak tanah yang sudah kering.
Apabila menggunakan kolam tanah yang telah kering atau pernah digunakan sebelumnya, maka kolam harus dilumuri apalagi dahulu dengan kapur tohor sebanyak 25 kg tujuannya untuk memajukan derajat keasaman tanah serta membersihkan tanah dari hama maupun ikan yang masih mengendap di tanah.
Namun kalau bak tanah masih menyisakan air bekas budidaya ikan sebelumnya, ada baiknya untuk dilaksanakan pengeringan apalagi dahulu. Tujuan dari pengeringan kolam tanah ini adalah untuk membersihkan kolam terutama dari ikan lain yang mampu menjadi kompetitor ikan bawal terhadap pakan yang diberikan. Selain itu, pengeringan kolam juga berguna untuk meminimalkan senyawa kimia yang timbul semenjak kolam tersebut diisi dengan air, salah satunya asam sulfida. Serta yang tak kalah penting ialah untuk memperbaiki sistem aerasi bak. Di mana oksigen akan mengisi celah-celah dan pori-pori dalam tanah.
Untuk kolam tanah sesungguhnya tidak wajib melakukan pemupukan. Pemupukan seharusnya dilakukan bagi yang melaksanakan budidaya di bak tembok atau bak terpal. Untuk jenis pupuk yang digunakan ialah pupuk kandang. Dan dosisnya untuk tiap 100 m² sebanyak 25 sampai 50 kg.
Selesai dibersihkan dan diberi pupuk, bak mampu segera diisi dengan air. Pertama-tama isi dulu sampai setinggi 3 cm, kemudian biarkan selama 3 hari. Setelah itu tambahkan secara sedikit demi sedikit hingga meraih ketinggian 60 – 120 cm, diadaptasi dengan banyaknya bibit ikan bawal yang hendak dimasukkan. Lalu biarkan air bak selama 7 sampai 10 hari sebelum bibit ditebar.
Baca Juga : Informasi Tentang Cara Merawat Aquascape Sesuai Prosedur
2. Pemilihan Bibit Ikan Bawal
Jika bak sudah siap, selanjutnya rencanakan bibit ikannya. Dalam budidaya ikan bawal, bibit yang diseleksi haruslah yang bermutu unggul serta bebas dari penyakit. Hal ini bertujuan biar tidak terjadi kerugian besar bagi pembudidaya. Bibit ikan bawal yang ideal mempunyai ukuran badan sepanjang 5 sampai 8 cm. Yang mana kalau dilihat secara fisiknya sehat, tidak mempunyai cacat apapun, warnanya serupa, dan terlihat aktif saat bergerak. Pastikan menentukan bibit dengan ukuran yang serupa, biar pertumbuhannya juga sama.
Bibit yang sudah dibeli tidak mampu langsung ditebarkan begitu saja di bak. Menghindari ikan bawal terkena depresi, maka mesti dijalankan pembiasaan terlebih dahulu. Cara melaksanakan penyesuaian bagi bibit ikan bawal yaitu dengan menempatkan bibit ke dalam kolam yang warna airnya sudah berubah hijau jelas, tetapi dalam keadaan terbungkus plastik. Biarkan plastik berisi ikan bawal itu mengambang di bak, agar mampu melaksanakan penyesuaian dengan bak baru dan menghindari risiko maut dini pada bibit.
Bibit sudah mampu ditebar bila terdapat embun di bungkusan plastik, yang itu artinya suhu air di dalam plastik telah sama dengan suhu di kolam. Biasanya penebaran dilaksanakan 2 sampai 3 hari sehabis bibit menyesuaikan diri dengan kolam baru. Segera buka plastiknya, lalu tenggelamkan secara perlahan plastik tersebut sampai terisi sarat oleh air dan ikan keluar dengan sendirinya.
Banyaknya bibit untuk kolam permanen mampu berapa saja sesuai dengan ukuran kolamnya, sedangkan bagi yang menggunakan bak terpal, banyaknya bibit optimal 100 sampai 150 ekor dengan ukuran sekitar 5 cm hingga 12 cm.
3. Pemeliharaan Ikan Bawal
Usai bibit sudah ditebar semuanya ke bak, langkah berikutnya adalah pemeliharaan. Budidaya ikan bawal sendiri bahu-membahu bertujuan selaku pembesaran ukuran, yaitu dari benih hingga mencapai ukuran konsumsi yang digemari penduduk . Maka pakan yang diberikan juga mesti mengandung nutrisi yang lengkap.
Adapun pakan untuk budidaya ikan bawal mesti mempunyai kandungan protein tinggi serta vitamin. Pakan yang bisa diberikan yakni pelet, dengan takaran yang disesuaikan dengan berat badan ikan bawal. Kurang lebih sebanyak 3% hingga 5% dari bobot ikan bawal pada saat itu.
Pemberian pakan dilaksanakan setiap hari sebanyak 3 kali sehari, dengan cara ditaburkan di bak. Ikan bawal juga dapat diberi pakan berupa dedaunan, mengingat ikan bawal merupakan hewan omnivora atau disebut juga pemakan daging dan sayuran. Agar perkembangan ikan bawal maksimal, maka jangan lupa beri vitamin seperti lipopolisakarida yang diberikan dengan cara diaduk pada pakan.
4. Panen Ikan Bawal
Budidaya ikan bawal memiliki era panen yang relatif cepat. Setidaknya 6 bulan sehabis bibit ditebar, panen sudah bisa dilakukan. Cara panen yang paling sering dilaksanakan adalah dengan menguras kolam. Silahkan kuras bak budidaya ikan bawal terlebih dulu hingga hanya menyisihkan jumlah air yang sedikit. Kemudian, silahkan tangkap ikan-ikan tersebut memakai perlengkapan berbentukjaring. Jika telah tertangkap, masukkan ikan tersebut ke dalam wadah yang sudah diisi air higienis sebelumnya. Ikan yang telah dipanen, kemudian ditimbang terlebih dulu untuk mengenali berapa bobot per ekornya. Untuk ikan yang mempunyai bobot 500 gram, memiliki arti sudah dapat dijual ke pasar.
Demikian gosip mengenai cara budidaya ikan bawal beserta perlengkapan pendukungnya. Budidaya ikan bawal sendiri menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi pembudidaya. Terlebih waktu budidayanya terbilang singkat karena ikan bawal memang mempunyai perkembangan yang pesat didukung oleh nafsu makan yang tinggi, tak aneh apabila keuntungan sekali panen dari 1 kolom saja bisa hingga 1 juta rupiah.
Baca Juga : Mengenal Jenis dan Cara Merawat Ikan Lemon
Tentunya budidaya ikan bawal ini terbilang sangat prospektif terlebih dengan modal permulaan yang tidak terlalu fantastis, disokong oleh abad panen yang cepat, karakteristik ikan bawal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik, dan tingkat usul yang tinggi dari konsumen.
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar