Cara Kondusif Budidaya Jamur Enoki Sesuai Protokol Kesehatan
Budidaya jamur enoki sebagaimana budidaya jamur lainnya intinya memerlukan alat, bahan dan kawasan yang steril serta bebas kontaminasi. Pada masa covid-19 ini, budidaya jamur enoki mesti dikerjakan dengan lebih hati-hati lagi agar sesuai dengan protokol kesehatan, tujuan karenanya pastinya jamur enoki yang bisa berkembang dengan baik dan kesehatan pembudidaya yang terjaga.
Cara Budidaya Jamur Enoki Sesuai Protokol Kesehatan
Pembudidaya yang ingin memulai budidaya jamur enoki, mesti mengenali apalagi dahulu cara kondusif dalam budidaya semoga sesuai dengan protokol kesehatan. Inilah ulasan selengkapnya:
1. Persiapkan Alat dan Bahan

Langkah pertama untuk memulai budidaya jamur enoki ialah pembudidaya wajib merencanakan perlengkapan penunjang beserta materi-bahannya. Inilah alat-alat tersebut:
- Kumbung jamur atau ruang pertumbuhan
- Botol beling yang tahan panas
- Ruang penanaman yang steril dan bebas kontaminasi
- Alat sterilisasi
- Rak untuk menaruh bibit jamur
Selain itu para pembudidaya juga perlu merencanakan materi-bahan berikut:
- Bibit F2 jamur enoki dengan kualitas yang baik
- Media mencakup bekatul, serbuk gergaji, jerami, kapur dan pupuk urea. Untuk urea sifatnya opsional, boleh ada boleh tidak.
Baca Juga : Tips Budidaya Pisang : Panen Berlimpah dengan Kualitas Terbaik
2. Membuat Media untuk Tempat Tanam Jamur Enoki
Setiap budidaya flora niscaya membutuhkan media untuk tempat menanam. Begitu juga dengan budidaya jamur enoki. Media tersebut dibentuk dari bekatul, serbuk gergaji, jerami, kapur dan pupuk urea. Untuk banyaknya media yang diharapkan, kurang lebih pembudidaya membutuhkan 10 kg bekatul, 50 kg serbuk gergaji, 50 kg jerami, serta 4 kg kapur dolomit. Para pembudidaya juga bisa menggunakan abu urea. Jika menggunakan urea, maka siapkan sebanyak 2 kg.
Bahan media jamur enoki berupa jerami seharusnya dikomposkan apalagi dahulu sekitar 5 sampai 6 bulan sebelum diaduk dengan bahan lainnya. Pembuatan media dari budidaya jamur enoki sendiri cukup rumit.
- Pertama dijalankan adalah merendam jerami. Jerami direndam pada air higienis selama sekitar 3-4 hari, setelah itu diiris menjadi bab yang lebih kecil. Berikutnya jerami dikeringanginkan.
- Jerami kemudian diaduk dengan bekatul, serbuk gergaji, kapur serta pupuk urea, lalu dicampur hingga rata. Pastikan adonan tersebut memiliki tingkat kelembaban 70%, atau dengan cara dikepalkan memakai tangan. Apabila adonan tadi menggumpal, itu bermakna kelembapannya sudah pas.
- Berikutnya perlu dikerjakan pengukuran derajat keasaman media. Untuk budidaya jamur enoki, pH media yang ideal adalah 6,5. Jika pH nya kurang dari itu, bisa ditambahkan dengan kapur. Namun kalau pH-nya lebih dari itu, tambahkan lagi bekatul hingga didapat pH yang ideal.
- Media yang sudah dibuat, masukkan ke dalam botol. Untuk hasil terbaik mampu menggunakan jenis botol kaca. Jangan lupa untuk memadatkan isinya. Lalu dikerjakan sterilisasi media dengan cara dikukus di dalam alat autoclave, atau memakai wadah drum. Untuk proses sterilisasi membutuhkan waktu 6 jam.
- Begitu proses sterilisasi simpulan, tunggu media hingga masbodoh, setidaknya sampai tidak tampakuap air keluar dari media. Lalu pindahkan media tanam ke ruang penanaman, kerjakan pengecekan selama 3 sampai 4 hari untuk melihat tingkat kontaminasi pada media. Segera buang media yang terkotori, cukup gunakan media yang steril.
3. Penanaman Jamur Enoki

Penanaman bibit jamur enoki disebut juga inokulasi. Penanaman bibit ini dikerjakan di ruangan penanaman yang steril, bebas kontaminasi, bersih, serta memiliki sirkulasi udara yang anggun.
Cara melakukan inokulasi jamur enoki yaitu dengan menyiapkan peralatannya apalagi dahulu. Penanaman ini harus dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, yang mana peralatannya pun mesti steril. Adapun perlengkapan yang harus disiapkan adalah alkohol 70%, pinset, spatula, lampu spiritus, serta bibit jamur enoki.
Baca Juga : Rahasia Sukses Budidaya Kangkung Untuk Pemula
Untuk memasuki ruangan penanaman, pastikan dengan mengikuti protokol kesehatan. Yakni dengan cuci tangan hingga bersih memakai sabun dan air mengalir, pakaian juga seharusnya gunakan yang bersih, dan semprot tangan serta pakaian dengan alkohol 70%.
- Penanaman dimulai dengan aben pinset selama beberapa detik pada lampu spiritus yang dinyalakan. Kemudian buka plastik epilog media menggunakan pinset, berikutnya bakar bagian lisan botol beling.
- Kemudian ambil bibit jamur enoki menggunakan spatula yang sudah dibakar selama beberapa detik. Masukkan bibit ke media tanam dengan cara disebar di atas permukaan secara merata, lalu tutup dengan menggunakan kapas.
- Apabila semua media tanam telah berhasil ditanami dengan bibit jamur enoki, segera tempatkan media di ruang inkubasi, disusun dalam rak lantas ditutup dengan plastik gelap atau terpal dengan maksud semoga tidak ada cahaya yang masuk. Saat era inkubasi ini, jangan kerjakan penyiraman selama 3 hari. Tujuannya biar miselium jamur tumbuh, sehingga setelah melalui dari 3 hari pembudidaya dapat melaksanakan perawatan dan pemeliharaan.
4. Perawatan dan Pemeliharaan Jamur Enoki
Setelah miselium jamur sukses berkembang, langkah berikutnya yang mesti dikerjakan pembudidaya yaitu merawat dan memelihara. Adapun yang dilaksanakan biar jamur enoki berkembang dengan tepat antara lain:
- Pastikan suhu udara ruangan tetap stabil. Untuk membantu mengukur suhu ruangan, gunakan termometer.
- Rutin menyiram media tanam biar kelembapannya tetap tersadar. Penyiraman mampu dijalankan sehari sekali, pagi atau sore hari, bisa juga tiap 3 hari sekali.
- Pastikan menyiramnya dengan cara disemprot, ialah dengan botol spray, biar tidak terjadi kelebihan air yang mampu menciptakan media tanam terlalu lembab
- Lakukan pengecekan secara berkala . Apabila mendapatkan jamur yang rusak, segera pisah dan buang biar tidak besar lengan berkuasa pada jamur yang lainnya
- Jangan lupa untuk menjaga kelembapan suhu selama sebulan pertama dan sebulan berikutnya untuk antisipasi panen.
- Pindahkan jamur enoki ke kumbung saat miselium sudah menyanggupi 3/4 dari botol. Setelah dipindahkan, buka epilog kapasnya, lalu siram rutin. Atur kelembaban kumbung pada tingkat 80-85% dengan suhu ideal 20-30° Celcius.
5. Pemanenan Jamur Enoki

Melalui perawatan dan pemeliharaan yang tepat, maka jamur enoki akan cepat untuk dipanen. Waktu terbaik untuk memanen jamur enoki yaitu pada waktu sore hari. Selain itu, harus dikerjakan dengan secepatnya. Dalam melakukan panen jamur enoki, pembudidaya mesti mematuhi protokol kesehatan. Yakni menggunakan sarung tangan yang bisa dari materi plastik maupun kain. Lalu rencanakan juga peralatan yang mendukung, ialah pisau atau gunting tanaman. Disarankan untuk menggunakan gunting. Pastikan gunting atau pisau tersebut dalam keadaan steril.
Panen lazimnya dilakukan dikala jamur enoki berusia 20 hingga 30 hari sesudah dipindah ke kumbung. Cara panennya yakni dengan mengambil dan mencabut batangnya dari media tanam. Kemudian jamur eksklusif dipacking dengan rapi dan simpan di tempat yang sejuk. Baru setelah itu didistribusikan.
Baca Juga : Syarat Budidaya Kacang Panjang dan Metode Pemupukannya
Sebagai pelengkap, sebelum menetapkan budidaya jamur enoki, ada baiknya untuk menyanggupi syarat berkembang agar budidaya berhasil. Syarat tumbuh tersebut mencakup lingkungan yang bebas polusi, usahakan suhu lingkungannya 15% dengan kelembaban 70% pada media tanam. Sirkulasi udara pada ruangan budidaya harus elok, cukup mendapat sinar matahari, dan pH normal di lingkungan sekitarnya. Tanpa menyanggupi syarat tumbuh tersebut, pertumbuhan jamur enoki akan terusik dan menyebabkan bau dan kering kalau pH-nya berlebih.
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar