Budidaya Kapulaga Bagi Pemula Untuk Usaha Dan Bisnis
Budidaya kapulaga mampu menjadi bisnis yang menguntungkan. Kapulaga sendiri ialah tumbuhan asli Indonesia, yang tumbuh dengan baik di negara tropis. Budidaya kapulaga tidak rumit dan terbilang cukup mudah. Nilai plusnya, kapulaga merupakan rempah-rempah yang mempunyai nilai hemat tinggi, sehingga sungguh memikat banyak orang untuk membudidayakannya.
Di Indonesia dikenal 2 jenis kapulaga, yakni kapulaga lokal dan kapulaga sabrang. Kapulaga lokal atau lazimdisebut kapulaga Jawa memiliki nama ilmiah Amomum Compactum. Sedangkan kapulaga sabrang disebut juga kapulaga India menentukan nama ilmiah Elettaria Cardamomum. Namun yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis kapulaga lokal.
Membedakan jenis kapulaga lokal dengan kapulaga sabrang mampu dikenali dari bentuk fisiknya. Untuk kapulaga setempat memiliki ciri fisik bundar dengan warna merah. Sedangkan untuk kapulaga sabrang memiliki warna kehijauan, lonjong serta memiliki tekstur berserat.
Syarat Tumbuh Kapulaga

Biarpun budidaya kapulaga terbilang gampang, tetapi budidaya akan mengalami kerugian jikalau tidak menyanggupi syarat tumbuhnya. Ada syarat berkembang yang mesti dipenuhi ketika menetapkan untuk budidaya kapulaga. Meliputi lokasi budidaya, jenis tanah, suhu udara, isu terkini, curah hujan, dan sebagainya.
Untuk lokasi budidaya, produksi kapulaga akan maksimal jikalau dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 300 hingga 500 meter dari permukaan bahari. Kemudian, jenis tanah yang sesuai untuk budidaya kapulaga yakni tanah dengan kandungan humus yang tinggi, drainasenya baik, gembur, dan mempunyai tingkat keasaman 5,8 sampai 7. Semisal tanah mediteran dan latosol yang mempunyai tekstur lempung berpasir maupun lempung liat.
Tanaman kapulaga tidak memerlukan pencahayaan dari matahari secara sarat . Yang mana hanya memerlukan intensitas cahaya matahari 30-70% per harinya. Untuk itu kapulaga membutuhkan flora pelindung. Dan tidak akan berkembang dengan optimum di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan bahari.
Tanaman kapulaga sungguh sensitif dengan isu terkini kemarau, mengenang kelembaban yang ideal untuk budidaya kapulaga yaitu 40-75%. Sehingga flora kapulaga mulai ditanam ketika permulaan trend hujan, di lokasi budidaya dengan curah hujan 2500 hingga 4000 mm per tahun. Untuk suhu harian rata-ratanya, berkisar antara 20 sampai 30° Celcius.
Panduan Budidaya Kapulaga Bagi Pemula
Cara melaksanakan budidaya kapulaga ialah dengan perbanyakan bibit. Inilah tutorial untuk melaksanakan budidaya untuk pemula:
1. Persiapan Bibit Kapulaga

Bibit yang dipakai bisa dari biji, rhizoma maupun tunas atau anakan. Untuk perbanyakan dari biji, maka biji kapulaga yang diseleksi yaitu yang sudah berumur tua. Harus disemai dulu sampai tumbuh menjadi bibit siap tanam dengan tinggi 40 sampai 50 cm. Biasanya penyemaian biji kapulaga berjalan selama 10 bulan. Dengan apalagi dulu bijinya dibersihkan dan dikupas kulitnya.
Untuk perbanyakan dari anakan, diseleksi yang tingginya tidak lebih dari 50 cm dengan keadaan sehat tanpa adanya gangguan penyakit. Dipilih anakan dari flora induk yang berusia 12 bulan lebih. Di mana akarnya masih sedikit dan setidaknya memiliki helai daun sebanyak 4 hingga 8. Sedangkan perbanyakan dari rhizoma atau akar, dipilih akar yang memiliki usia pas, tidak begitu renta dan tidak begitu muda. Dengan keadaan yang sehat tanpa serangan hama maupun penyakit.
2. Penanaman Bibit Kapulaga
Bibit yang sudah dipersiapkan, bisa eksklusif ditanam. Tanaman kapulaga tidak membutuhkan penyinaran sarat dan membutuhkan tanaman naungan, sehingga cocok untuk teladan penanaman tumpang sari, semisal dengan kopi dan sengon. Waktu terbaik untuk melakukan budidaya dari kapulaga ialah dikala ekspresi dominan hujan tiba.
Dengan menciptakan lubang tanam masing-masing berukuran 50 cm x 50 cm dan kedalaman 40 cm, serta jarak antar lubang tanam 1,5 m x 1,5 m.
Tanah apalagi dahulu digemburkan dengan kedalaman 30 sampai 40 cm. Lakukan pengukuran pH tanah, kalau di bawah 5,6 maka mesti disertakan dengan dolomit. Selanjutnya buat lubang tanam, dan beri pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan yaitu pupuk organik, mampu berbentukkompos atau pupuk sangkar. Dosisnya disesuaikan dengan keperluan, lebih banyak akan lebih baik bagi pertumbuhan kapulaga. Cara pemberian pupuk dasar adalah dengan ditaburkan di lubang tanam kemudian dicampur hingga rata.
Awali proses dengan menciptakan lubang untuk media tanam. Pemberian pupuk dasar dijalankan 15 hari setelah lubang tanam dibiarkan. Lalu lubang tanam dibiarkan lagi selama 15 hari baru dikerjakan penanaman bibit.
Penanaman dikerjakan ketika awal demam isu hujan, adalah bulan Oktober sampai Desember. Pastikan terdapat tumbuhan penaung, bisa berupa lamtoro atau dadap, dengan perbandingan 1:2, di mana untuk 1 tumbuhan penaung ditanami 2 bibit kapulaga. Bibit kapulaga ditanam dengan kedalaman 10 sampai 15 cm ke dalam lubang tanam. Lalu padatkan tanah di sekitarnya biar bibit dapat bangkit tegak, tidak rebah.
Baca Juga: Point Penting Cara Merawat Bunga Kertas Dijamin Nggak Ribet
3. Pemeliharaan Kapulaga

Setelah bibit ditanam, pembudidaya juga mesti memperhatikan pemeliharaan dari kapulaga. Adapun pemeliharaan dalam budidaya kapulaga meliputi penyiangan, pemupukan dan pengendalian dari hama dan juga dari penyakit.
1. Proses Penyiangan
Proses penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang muncul di sekeliling flora kapulaga. Lakukan penyiangan sekaligus penggemburan untuk merangsang perkembangan anakan rimpang. Lalu memangkas daun kering serta batang yang telah renta. Tujuannya biar tidak menghalangi penyerbukan bunga dan memberi peluang pada batang muda untuk tumbuh. Jangan lupa untuk mengontrol anakan yang tumbuh agar tidak tumpang tindih, agar dapat meminimalisir penguapan saat isu terkini kemarau datang, serta mampu merangsang pertumbuhan bunga dan buah, begitu pula akan menerima anakan gres untuk bibit.
2. Pemupukan
Pemeliharaan budidaya kapulaga juga mencakup pemupukan. Pupuk yang digunakan yakni pupuk organik dan anorganik. Pemberian pupuk organik diberikan dikala pengolahan tanah atau sebagai pupuk dasar, serta ketika penggemburan di luar rumpun dengan takaran 1 sampai 1,5 kg, dan untuk berikutnya diberikan tiap 3 bulan sekali. Pupuk organik juga diberikan dikala tanaman sudah menciptakan, dengan takaran sebanyak 10 hingga 15 kg untuk setiap rumpun.
Sedangkan pupuk anorganik diberikan ketika flora berusia 1 bulan, yakni memakai pupuk urea dengan takaran 10 sampai 12,5 gram, dengan cara disebar di luar rumpun. Pemupukan dengan urea diulang saat flora berumur 3 bulan dengan takaran yang serupa.
3. Pengendalian Kapulaga dari Serangan Hama dan Penyakit
Jenis hama yang bisa menyerang flora kapulaga diantaranya ialah penggerek batang, ulat pemakan daun, penggerek akar rimpang, kumbang pemakan daun. penggerek buah, serta kutu. Membasmi hama tumbuhan kapulaga ialah dengan menggunakan insektisida. Sedangkan penyakit yang mampu menjangkiti tanaman kapulaga yaitu penyakit bau yang berasal dari virus. Untuk menetralisir penyakit, mampu dengan mengganti flora yang terjangkit penyakit dengan flora gres yang diperoleh dari biji.
4. Panen Kapulaga
Panen pertama dijalankan 2 hingga 3 tahun sejak bibit ditanam. Waktu terbaik untuk memanen kapulaga adalah ketika berada dalam kondisi yang belum sepenuhnya matang. Buah kapulaga dipanen ketika warnanya telah hijau kekuningan, dengan cara dipotong karangan bunga di bawah dompolan buah. Setelah itu kapulaga mampu dipanen setiap 1 tahun sekali. Buah yang sudah dipanen dijemur tidak di bawah sinar matahari pribadi hingga kering.
Baca Juga: Syarat Budidaya Kacang Panjang dan Metode Pemupukannya
Itulah isu seputar budidaya kapulaga, mulai dari syarat hidup hingga panduan cara budidayanya. Semoga berita ini bisa menjadi acuan untuk budidaya flora yang juga bisa menjadi ladang bisnis bagi para pembaca sekalian ya!
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar